Aceh Targetkan Tiga Juta Wisatawan Nusantara Sepanjang 2019

oleh
oleh -
ilustrasi/net

Majalahteras.com – Pemerintah Provinsi Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menargetkan kunjungan wisatawan nusantara ke provinsi ujung barat Pulau Sumatra itu sebanyak tiga juta orang.

“Target wisatawan nusantara yang berkunjung tahun ini mencapai tiga juta orang,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh Jamaluddin di Banda Aceh, Selasa.

Sedangkan untuk target kunjungan wisatawan mancanegara, lanjut dia, hanya 150.000 orang.

Baca Juga  PWI Banten dan Kemenkumham Perkuat Sinergi

Menurut dia, target tersebut realistis dan sejalan dengan pertumbuhan kunjungan wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri ke ke Provinsi Aceh dalam kurun waktu empat tahun terakhir.

“Kunjungan wisatawan ke Aceh sejak 2014 terus mengalami peningkatan. Peningkatan ini tentu berdampak pada perekonomian masyarakat Aceh,” ungkap Jamaluddin.

Berdasarkan data dihimpun Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh, pada 2014 angka kunjungan wisatawan sebanyak 1,47 juta orang, terdiri dari 1,42 juta wisatawan nusantara dan 50.722 wisatawan mancanegara.

Baca Juga  Kejati Banten Ungkap Kasus Pengadaan Komputer UNBK

Pada 2015 mengalami peningkatan menjadi 1,77 juta kunjungan wisatawan, terdiri dari 1,717 juta wisatawan dalam negeri dan 54.588 wisatawan luar negeri.

Kemudian terjadi peningkatan kunjungan wisatawan pada 2016 dengan jumlah 2,23 juta orang, terdiri dari 2,154 juta wisatawan nusantara dan 76.452 wisatawan mancanegara.

Berikutnya kunjungan wisatawan pada 2017 meningkat menjadi 2,367 juta dengan rincian 2,288 juta wisatawan nusantara dan 78.980 wisatawan luar negeri.

Baca Juga  Milad 1 Tahun PUB, Resmikan Sekretariat Baru

Peningkatan juga terjadi pada 2018 dengan jumlah 2,498 juta wisatawan, terdiri dari 2,391 juta wisatawan dalam negeri dan 106.281 wisatawan mancanegara.

“Kami terus berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan dengan menggencarkan promosi serta memperbanyak kegiatan pariwisata yang menampilkan pesona dan ragam budaya masyarakat Aceh,” ujar Jamaluddin. (antara/jem)