Ada empat teori pers klasik, terdiri dari Teori Pers Otoriter (Authoritarian Press Theory), ditulis oleh Fred S. Siebert, Teori Pers Liberal (Libertarian Press Theory), juga ditulis oleh Fred S. Siebert, Teori Pers Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility Press Theory) ditulis oleh Theodore Peterson, dan Teori Pers Komunis Soviet (Soviet Communism Press Theory) ditulis oleh Wilbur Schramm.
Hasil pemikiran para pemikir empat teori pers itu, masing-masing, meliputi delapan (8) kategori, secara ringkas, terdiri dari (a) tempat perkembangan, (b) dasar filosofis, (c) pengguna, (d) tujauan utama, (e) pengawasan, (f) larangan, (g) kepemilikan, dan (h) ciri utama (Pendit, 1986 : 8) .
Teori Pers Otoriter
(a) Tempat Perkembangan, di Inggris pada abad 16 dan 17, (b) dasar filosofis, filsafat kekuasaan monarki absolut, kekuasaan pemerintahan absolut, atau kedua-duanya. (c) tujuan utama, mendukung dan memajukan kehidupan Pemerintah yang berkuasa dan mengabdi pada negara. (d) pengguna, siapa saja yang punya paten dari kerajaan, (e) pengawasan, melalui paten-paten dari Pemerintah, serikat-serikat kerja, izin-izin, dan kadang-kadang sensor. (f) larangan. kritik terhadap mekanisme politik dan para pejabat yang berkuasa, (g) kepemilikan, swasta perorangan atau masyarakat. dan (h) ciri utama, pers dianggap sebagai alat untuk melaksanakan kebijakan Pemerintah, walaupun tidak harus dimiliki Pemerintah.
Teori Pers Liberal
(a) Tempat Perkembangan, di Inggris, digunakan setelah tahun 1688, lalu di Amerika Serikat, (b) dasar filosofis, tulisan-tulisan Milton, Locke, Mill, filsafat umum rasionalisme, dan hak-hak asasi manusia, (c) tujuan utama, memberi informasi, menghibur, dan berjualan, tetapi terutama untuk menemukan kebenaran dan mengawasi Pemerintah, (d) pengguna media, siapa saja yang mempunyai kemampuan ekonomi untuk menggunakannya, (e) pengawasan, dengan “proses pelurusan sendiri untuk menemukan kebenaran” dalam “pasar ide” yang bebas, serta melalui pengadilan, (f) larangan, penghinaan, kecabulan, kerendahan moral, dan penghianatan pada masa perang, (g) kepemilikan, terutama perorangan, (h) ciri utama, media massa ialah alat untuk mengawasi Pemerintah dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat lainnya.
Teori Pers Tanggung Jawab Sosial.
(a) Tempat Perkembangan, di Amerika Serikat pada abad ke-20, (b) dasar filosofis, tulisaan E. Hocking, Komisi Kebebasan Pers, para pelaksana media, dan kode-kode etik media, (c) tujuan utama, memberi informasi, menghibur, dan berjualan, tetapi terutama untuk mengangkat konflik sampai tingkat diskusi, (d) pengguna, siapa saja yang ingin mengatakan sesuatu, (e) pengawasan, melalui pendapat masyarakat, tindakan-tindakan konsumen, dan etika-etika kaum profesional, (f) larangan, invasi serius terhadap hak-hak perorangan yang dilindungi dan terhadap kepentingan vital masyarakat, (g) kepemilikan, perorangan, kecuali jika Pemerintah harus mengambil alih demi kelangsungan pelayanan terhadap masyarakat, (h) ciri utama, media harus menerima tanggung jawabnya terhadap masyarakat, dan kalau tidak, harus ada pihak (orang) yang mengusahakan agar media mau menerimanya
Teori Pers Komunis Soviet
(a) Tempat perkembangan, di Uni Soviet, walaupun ada beberapa persamaan dengan yang dilakukan Nazi dan Italia Fasis, (b) dasar filosofis, pemikiran Marxis, Leninis, Stalin dengan campuran pemikian Hegel dan pandangan orang Rusia abad ke-19, (c) tujuan utama, memberi sumbangan bagi keberhasilan dan kelanjutan sistem sosialis Soviet, dan terutama bagi kediktaroran partai, (d) pengguna, anggota-anggota partai yang loyal dan ortodoks, (e) pengawasan, oleh Pemerintah, terutama dalam tindakan politik atau ekonomi (f) larangan, kritik-kritik terhadap tujuan partai yang dibedakan dari taktik-taktik partai, (g) kepemilikan, masyarakat, (h) ciri utama, media massa milik negara. Media dikontrol sangat ketat, semata-mata karena dianggap sebagai tangan-tangan negara. (Dean Al-Gamereau)





