MAJALAHTERAS.COM – Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah terus berprestasi di tingkat nasional. Kali ini, bupati Serang perempuan pertama ini meraih penghargaan Manggala Karya Kencana (MKK) tahun 2018 pada puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXV di Manado, Jumat malam (6/7/2018).
Penghargaan disematkan langsung oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani. “Syukur Alhamdulillah dan terima kasih atas penghargaan pertama kali untuk Kabupaten Serang ini. Penghargaan diraih tentu tak lepas dari peran serta masyarakat dan jajaran Pemerintah Kabupaten Serang yang sudah bekerja keras untuk membangun keluarga yang sehat dan sejahtera di Kabupaten Serang,” kata Tatu dalam siaran pers.
Tatu berharap, penghargaan ini akan meningkatkan motivasi Pemkab Serang untuk membangun kualitas masyarakat yang dimulai dari keluarga yang baik. “Keberhasilan ini juga tak lepas dari peran serta semua pihak, termasuk elemen masyarakat yang telah berperan aktif dalam menggalangkan program KB di Kabupaten Serang,” imbuhnya.
Manggala Karya Kencana adalah penghargaan yang diberikan kepada kepala daerah atau tokoh program yang telah melakukan karya yang menonjol dalam pengembangan konsepsi, inovasi, dan sistem yang bermanfaat bagi program keluarga berencana dan pengembangan keluarga sejahtera.
Keberhasilan Bupati Serang mendapatkan penghargaan Manggala karya Kencana tak lepas dari kesuksesan dalam program keluarga berencana (KB). Hingga tahun 2018 ini tingkat capaian peserta KB aktif terus meningkat baik kualitas maupun kuantitas. “Secara kuantitas capaianya sampai di atas 70 persen pada akhir 2017 hingga 2018 dan secara kualitas diiringi terus meningkatnya kesejahteraan keluarga,” kata Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBPPPA) Kabupaten Serang Oyon Suryono yang turut mendampingi Tatu.
Sementara itu, Harganas mengingatkan pada seluruh masyarakat Indonesia akan pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan untuk membangun bangsa dan negara. Masyarakat diharapkan untuk memperhatikan pembangunan ketahanan dan kesejahteraan keluarga, dengan menerapkan delapan fungsi keluarga secara optimal.
Delapan fungsi tersebut adalah agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, dan lingkungan. Keluarga diharapkan memperhatikan pola asuh anak dan memberikan kebutuhan kesehatan, kasih sayang, cinta dan pendidikan yang sebaik- baiknya, kepada keluarga yang memiliki balita harus penuhi asupan gizi anak mulai dari 1000 hari pertama kehidupan.(kiki)