Yogyakarta Akan Tetapkan 600 Bangunan Cagar Budaya Baru

oleh
oleh -

Majalahteras.com – Pemerintah Kota Yogyakarta berencana menetapkan sedikitnya 600 bangunan sebagai warisan budaya hingga 2016. “Target itu bisa dilampaui karena banyak sekali BWB (bangunan warisan budaya) di Yogyakarta,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Yogyakarta Edy Muhammad di Yogyakarta, Selasa (23 /06/2015) lalu.

Bangunan yang ditetapkan sebagai bangunan warisan budaya atau bangunan cagar budaya akan mendapat perlakukan khusus, termasuk insentif pajak bumi dan bangunan (PBB). Menurut dia, banyak bangunan warisan budaya atau cagar budaya berada di lokasi strategis dengan nilai PBB tinggi. “Kadang pemilik merasa keberatan dengan pajak yang harus dibayar. Jika bangunan itu sudah ditetapkan sebagai BWB atau BCB, bisa memperoleh insentif pajak,” ujar Edy.

Baca Juga  Putri Raja Thailand Kagum Dengan Candi Prambanan

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta memiliki kewenangan menetapkan bangunan warisan budaya. Sedangkan penetapan bangunan cagar budaya dilakukan oleh pemerintah DIY dan pemerintah pusat. “Pemerintah memang terus melakukan pendataan. Namun, jika masyarakat tahu bahwa bangunan miliknya masuk kriteria warisan budaya, bisa mengajukan permohonan penetapan ke dinas terkait,” tuturnya.

Bangunan yang sudah ditetapkan sebagai bangunan warisan budaya, menurut Edy, harus dipertahankan fasad bangunannya. “Namun pemanfaatan bangunan bisa diubah disesuaikan kebutuhan.”

Baca Juga  Tradisi Bebehas

Beberapa kriteria yang harus dipenuhi sebuah bangunan untuk ditetapkan sebagai bangunan warisan budaya, di antaranya memiliki keunikan, merupakan penanda di suatu kawasan, dan sudah berusia minimal 50 tahun. Saat ini ada 463 bangunan warisan budaya dan cagar budaya di Kota Yogyakarta.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta Eko Suryo Maharso mengatakan masih banyak bangunan yang masuk kategori bangunan warisan budaya, tapi belum ditetapkan secara resmi oleh pemerintah. “Banyak dari bangunan itu memiliki gaya arsitektur klasik Jawa, kolonial, dan bangunan berarsitektur Cina,” ucapnya.

Baca Juga  Laksamana Pertama TNI  Ir. H. Eden Gunawan, MM : Tingkatkan Kualitas Pembangunan,  Menuju Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat