Sosialisasi Menyulap Sampah Menjadi Rupiah

oleh
oleh -

KOTA SERANG – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Banten menggelar kegiatan “Sosialisasi Menyulap Sampah Menjadi Rupiah”, pada Rabu (27/09/2017). Kegiatan yang dihelat di Ruang Rapat Kantor DLHK ini digagas oleh Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Universitas Indonesia yang bersinergi dengan PT.Guido Group ini bertujuan untuk bagaimana Pemerintah Daerah dan masyarakat bisa membuat sampah menjadi lebih bernilai ekonomis.

“Banten memiliki bak sampah dibeberapa daerah di Banten, dan yang paling berkembang pesat adalah yang di Kota Tangerang. Dan dari sosialisasi ini, diharapkan nantinya bagaimana semua pihak dan masyarakat bisa mengolah dan mengemas sampah menjadi lebih bernilai,” jelas Kepala DLHK Provinsi Banten, M.Husni Hasan dalam sambutannya.

Baca Juga  Pendemi Covid-19 Menurun, Pemkot Tangsel Yakin Bisa Gelar PTM dengan Prokes Ketat

Sosialisasi yang dibuka langsung oleh Kepala DLHK M.Husni Hasan dihadiri oleh kurang lebih 30 peserta yang berasal dari lembaga atau instansi terkait, akademisi, pihak swasta, insan pers  dan masyarakat. Hadir pula dalam kegiatan tersebut Ketua Pengmas UI Nining I Susilo, CEO PT.Gaido Group Muhammad Hasan, dan Komisaris PT.Gaido Global Energy Sujak Widodo.

Baca Juga  Buku Konvensional Atau Digital, Keduanya Bukanlah Pilihan

Nining menilai, tema ini merupakan kebijakan dari Pengabdian Masyarakat (pengmas) UI yang menggarisbawahi pentingnya pengmas berbasis lokasi. Persoalan sampah tidak hanya persoalan ekonomi dan bisnis saja.

“Menyulap sampah menjadi rupiah tidak hanya menjadi persoalan ekonomi dan bisnis, tetapi juga bisa dielaborasi ke dalam segala sisi kehidupan, terutama kesehatan dan kesadaran hidup bersih,” tukas Nining.

Program ini, tambah M.Hasan, adalah program kolaborasi antara Pengmas UI dengan PT.Gaido Group.

Baca Juga  Rektor Untirta Lepas 200 Lulusan Pascasarjana

“Program menyulap sampah menjadi rupiah adalah ide dari Pengmas UI. Dan pihak kami berkomitmen untuk turut serta membantu agar program ini dapat terealisasikan dengan baik,” ungkap M.Hasan.

Kegiatan sosialisasi ini ditutup dengan dengan konferensi pers, dan kemudian dilanjutkan dengan kegiatan presentasi dan demo alat program edukasi air lindi sampah yang dilakukan di area Baduy Outbound, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.(man)***