Seren Taun Wewengkon Adat Citorek

oleh
oleh -

KABUPATEN LEBAK – Seren Taun atau Serah Tahun Wewengkon Citorek, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, diselenggarakan 2 hari. Dari hari Rabu (29/9) sampai Kamis (30/9).

Rangkaian acaranya, hari pertama dimulai dengan acara saresehan bertempat dirumah adat yaitu berkumpulnya Incu Putu (keturunan) Kasepuhan Citorek, terdiri dari para tokoh kasepuhan dari 5 Desa Wewengkon Citorek, desa Citorek Timur, Citorek barat, Citorek Tengah, Citorek Kidul, dan Citorek Sabrang. Jumlah Incu Putu Kasepuhan Citorek 22.845 jiwa.

Hal itu dikatakan Kepala Desa CitorekT, Jajang Kurniawan, kepada Wartawan seusai Saresehan.

Baca Juga  Arief R Wismansyah : Percantik Kota dengan Budaya Akhlakul Karimah

Menurutnya, selain dari wewengkon adat  Citorek hadir juga perwakilan dari beberapa kasepuhan, seperti dari Kasepuhan Cirompang, Kasepuhan Sampay, Lebak larang, Cibarani dan lainnya. Ketika saresehan berlangsung warga adat  mendengarkan wejangan dari kasepuhan.

Setelah acara saresehan malamnya digelar berbagai hiburan seni tradisional Masyarakat adat, dengan menampilkan kesenian Angklung, Dogdog lojor, dan Jaipongan.

Hari kedua merupakan acara inti yaitu melaksanakan ziarah kubur, diikuti perangkat adat dan unsur Pemerintahan desa.

Baca Juga  Inilah Tradisi Omed-omedan yang Pernah Menjadi Kontroversi Karena Kesalah Pahaman

“Makna seren taun atau Serah tahun, adalah bentuk penyampaian rasa sukur kepada Allah SWT, Kami telah menerima anugerah panen pertanian dalam satu tahun, dan memohon keberhasilan serta keberkahan untuk tahun berikutnya, makna yang kedua sebagai ajang silaturahmi, anak cucu warga adat. Dimanapun warga incu putu berada pada saat seren taun wajib untuk pulang,” kata Jajang.

Lebih lanjut ia mengatakan, Seperti yang diamanatkan sesepuh dalam petuahnya untuk terus menjalin kebersamaan persatuan dan kesatuan keguyuban antar sesama, karena hidup di Citorek itu beradat, beragama dan bernegara.

Baca Juga  Kearifan Lokal Masyarakat Pepadun

“Semoga tradisi ini terus terjaga dari generasi ke generasi,” harapnya.

Di tempat yang sama, Didi Jayadi, Kepala Desa Citorek barat menambahkan, pembelajaran yang bisa diambil dari Seren Taun ialah mempererat tali persaudaraan dan kekompakan.

“kita sebagai mahluk sosial tidak bisa hidup sendiri, dengan kebersamaan semua akan terasa ringan,” tambahnya.(bung)