Sekda : “Kerja Benar Kunci Citra Positif Pemerintah”

oleh
oleh -

hmsp9933Serang – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten Kurdi Matin menegaskan, citra positif Pemprov Banten dapat terbangun secara otomatis dengan bekerja benar sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang ada. Sehingga, para pegawai pemerintah dapat lebih fokus melaksanakan pekerjaannya sekaligus mendapatkan citra positif dari publik melalui media massa berdasarkan pekerjaan yang dilaksanakannya.

Hal itu disampaikan Sekda Pemprov Banten Kurdi Matin ketika memimpin Rapat Pengelolaan Aspirasi Masyarakat dengan SKPD di Lingkungan Pemprov Banten bertempat di Aula Setda Provinsi Banten, KP3B, Curug, Kota Serang, Rabu (13/05). Menurut Kurdi, meskipun pemberitaan negatif maupun aksi unjukrasa dapat membangun citra negatif tetapi jika pegawai melakukan tugasnya dengan benar, maka sendirinya akan menampik citra negatif itu sendiri.

Baca Juga  Pegawai dan Napi Lapas Banceuy Bandung Laksanakan Penyembelihan Hewan Qurban

“Membangun citra yang positif adalah bekerja dengan sebaik-baiknya sesuai dengan aturan yang ada,” kata Sekda

Sekda melanjutkan, ketika ada pemberitaan positif maupun negatif di media massa berkaitan dengan publik, SKPD harus cepat tanggap dalam menindaklanjuti aspirasi publik tersebut. SKPD juga harus memberikan ruang konsultasi aspirasi untuk berita yang ditanggapi.

“Kedepan pemerintah akan mengalami tantangan yang cukup berat. Maka dari itu pemerintah harus mempunyai kesepahaman yang sama dan komitmen yang kuat. Karena citra yang baik dimulai dari koordinasi yang baik,” jelas Sekda.

Sementara itu Muhammad Toha, Dosen Komunikasi STIKOM Wangsa Jaya Banten menerangkan, kebutuhan akan informasi yang disampaikan oleh media massa, telah menjadi kebutuhan tersendiri bagi masyarakat dewasa ini. Kebutuhan akan informasi, khususnya di masyarakat perkotaan, sudah seperti kebutuhan pokok. Kebutuhan akan informasi sudah sejajar dengan kebutuhan pada makan, pakaian, dan perumahan. “Dalam situasi sosial seperti yang berkembang dewasa ini, media telah menjadi kekuatan tersendiri dalam perubahan sosial. media mampu membentuk, memberi fokus dan mempercepat opini publik,” kata Toha.

Baca Juga  dr. Hari Hendarto, Dekan FK UIN Jakarta yang Aktif Antisipasi Sebaran Covid-19

Menurut Toha, perkembangan masyarakat modern, seperti sekarang ini telah menciptakan relasi ketergantungan antara masyarakat dengan media. Hal ini pula yang menyebabkan perkembangan media massa begitu tinggi.

Ia pun melanjutkan, peran media sebagai pembentuk citra tidak bisa dipungkiri efektifitasnya. Membangun pencitraan yang efektif bukanlah hal yang mudah.“Dibutuhkan waktu yang relatif lama, bukan serba cepat atau instan. Ini berkaitan dengan soal waktu dan intensitas pesan yang hendak ditanamkan kepada masyarakat atau publik. Semakin lama dan semakin intens pesan dibangun, maka citra akan mudah terbangun.Untuk membangun citra positif tersebut, lanjut Toha, peranan humas pemerintah menjadi sangat penting. Diantaranya bagaimana meningkatkan kelancaran arus informasi dari pemerintaah kepada masyarakat atau sebaliknya. “Humas juga harus meningkatkan sinergitas dan koordinasi dalam penyebarluasan informasi tentang kebijakan pemerintah sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat,” katanya.

Baca Juga  Budidaya Ikan yang Berkelanjutan di Danau Toba

“Humas juga harus melakukan sosialisasi kebijakan pemerintah dalam rangka membangun kesamaan persepsi masyarakat,” terangnya.