Pemerintah Revitalisasi Kurikulum SMK

oleh
oleh -

Majalahteras.com – Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang telah diberlakukan sejak awal tahun 2016 ini, masyarakat Indonesia khususnya dituntut agar lebih kreatif dalam berinovasi guna menghadapi persaingan internasional yang semakin luas dan tidak menutup kemungkinan akan terasa semakin ketat. Pasalnya baik perusahaan maupun warga negara asing yang berasal dari berbagai negara di ASEAN akan melakukan persaingan secara bebas baik dalam bentuk perdagangan, tenaga kerja, investasi maupun bisnis yang akan dilakukan di Indonesia.

Baca Juga  Gubernur Lampung Serahkan Kartu Pendidik Berjaya Untuk Guru Honor

Terkait hal itu, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani, memimpin rapat koordinasi tingkat menteri mengenai Revitalisasi Pendidikan Vokasional khusus Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), di Kantor Kemko PMK, Jakarta, Kamis (23/6). Rakor ini dihadiri Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, dan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri.

Pemerintah akan merumuskan kembali kurikulum dan rasio perbandingan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan politeknik dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Tujuannya, agar lulusan SMA dan politeknik sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

Baca Juga  FLS2N Tingkat Nasional, SDN Kadumerak Raih Medali Emas Cabang Seni Tari

Selain itu, pemerintah memang tengah bertekad untuk menciptakan pekerja yang profesional dan memiliki kompetensi mumpuni dalam menghadapi persaingan global saat ini.

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani. “Selain masalah pendidikan umum, politeknik dan akademi serta sekolah kejuruan akan kita tingkatkan kompetensinya. Ini supaya kita bisa menciptakan anak-anak Indonesia yang bisa bekerja secara profesional dan berdaya saing, diakui standarnya oleh negara-negara lain,” tegas Puan Maharani.

Baca Juga  Tingkatkan Prestasi Siswa, Disdikpora Kecamatan Cadasari Gelar Lomba FLS2N 2023

Ia menjelaskan, pembicaraan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi lulusan SMK dan politeknik sebenarnya sudah berlangsung beberapa kali dengan melibatkan tiga kementerian koordinator di lingkup Kabinet Kerja, yakni Menko Perekonomian, Menko Maritim, dan Menko PMK. “Sekarang kami targetkan semua hal bisa berjalan secara efektif dalam 4-5 bulan ke depan,” kata Puan. @AANG