PBNU : Saatnya Memenuhi Rasa Keadilan Masyarakat

oleh
oleh -

Usai ditemui Presiden Joko Widodo, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyampaikan pernyataan sikap terkait situasi dan kondisi kebangsaan yang terjadi saat ini.

‎”Mencermati perkembangan situasi, saatnya memenuhi rasa keadilan masyarakat,” kata Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj memulai pernyataan sikap PBNU, di Kantornya, Jakarta, Senin (7/11/2016).

Said menyampaikan, aksi demonstrasi sebagai bagian proses demokrasi yang tulus dan beradab dengan tujuan untuk mengingatkan kepemimpinan. Menurutnya, hakikat kepemimpinan adalah menjaga ucapan agar tak menimbulkan kontroversi bahkan perpecahan.

Baca Juga  Lewat Lomba Tenis Meja dan Bulu Tangkis , WBP Rutan Kelas I Tangerang Tunjukkan Penampilan Terbaik

Menurutnya, saat ini waktu yang tepat untuk memperkokoh tali ukhuwah islamiah dan ukhuwah wathoniah secara Islam dan kebangsaan, serta ukhuwah insaniah secara bersama-sama‎ umat manusia.

“Tidak tepat untuk menstigma bahwa aksi 4 November ditunggangi kelompok-kelompok tertentu. Lebih bijaksana bagi semua pihak hendaknya mengambil pelajaran dari aksi tersebut,” tutur Said.

Baca Juga  Pasar Murah Ramadan Berkah 2024, Pengunjung Dimanjakan dengan Harga Petani

Selain itu, Said meminta aparat penegak hukum menindak pihak yang dianggap telah merusak kemurnian aksi 4 November lalu. Dia menduga, kericuhan demonstrasi dilakukan oknum yang ingin merusak kesucian aksi 4 November.

PBNU mengaku kelambanan pemerintah dalam melakukan komunikasi dengan rakyatnya. Maka itu, pihaknya menyarankan agar pemerintah membangun dialog yang intensif dengan seluruh lintas tokoh pemuka agama, sehingga terbangun suasana yang kondus‎if

Baca Juga  Realisasi PBB-P2 Meningkat 22%, Syafrudin Tegaskan Camat dan Lurah Optimalakan Realisasi PBB-P2

“Terakhir menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu padu senantiasa membangun ukhuwah dalam memperkokoh ikatan kebangsaan kita,” ungkap Said.

“Semoga peristiwa ini menjadi pelajaran yang paling berharga baik kita sebagai bangsa, sehingga tidak terulang di kemudian hari,” tandas Said yang mengklaim pernyataan sikap itu juga disampaikan kepada Jokowi.