KASN Minta Pemerintah Taati PP Manajemen PNS

oleh
oleh -

NASIONAL – Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) meminta pemerintah untuk menaati PP 11/2017 tentang Manajemen PNS yang sudah ditetapkan pada April lalu. Di mana salah satu aturannya adalah tidak membolehkan alih status TNI/Polri ke jabatan sipil.

“PP Manajemen PNS dibuat untuk menertibkan mekanisme penempatan jabatan pimpinan tinggi (JPT). Selama ini, pengisiannya kan enggak fair dan intervensinya terlalu kuat. Dengan PP 11/2017 itu, aturan mainnya lebih diperketat jadi tidak bisa seenaknya,” ujar Komisioner KASN Tasdik Kinanto di Jakarta, seperti yang dilansir dari Sindonews, Jumat (18/8/2017).

Baca Juga  Tingkatkan Pembinaan WBP, Rutan Tangerang Tandatangani MoU dengan Lembaga Kursus dan Pelatihan

Senada itu, Ketua KASN Sofian Effendi mengatakan, keluarnya PP Manajemen PNS membuat TNI dan Polri tidak bisa leluasa untuk bisa masuk menjadi pejabat tinggi di instansi sipil. Mereka harus pensiun terlebih dahulu. Baru setelah itu ikut melamar bersama yang lainnya.

“Ada beberapa alasan mengapa aturannya diperketat. Salah satunya ingin melindungi karir PNS sipil. Selain itu juga mencegah intervensi atau serbuan prajurit TNI dan Polri di instansi sipil. Jadi tidak ingin mengulang masa lalu,” terangnya.

Baca Juga  Tindak Lanjuti Sinergi Dengan Kemenkumham, Ketua PWI Banten Sambangi Lapas Cilegon

Walaupun begitu, tambah Tasdik, ada beberapa instansi sipil yang bisa diisi prajurit TNI/polri sebagaimana tercantum dalam UU TNI dan UU Polri. Seperti kepala Basarnas, kepala BNN, Polhukam, dan lain-lain. Namun, sesuai PP 11/2017, batas usia pensiunnya tetap merujuk pada ketentuan TNI/Polri.

“Jadi mereka BUP-nya tidak 60, tetapi sama dengan BUP TNI/Polri. Memang harus diatur pola karir untuk sipil dan aparat keamanan. Masing-masing punya undang-undangnya sendiri,” tandasnya.

Baca Juga  Puluhan Mahasiswa Kampus Kehidupan Lapas Pemuda Tangerang Ikuti Pembekalan dari Dirbinapi Latkerpro Ditjenpas

Sementara itu, Karo Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Mohammad Ridwan menegaskan, pihaknya tidak akan pernah meloloskan petinggi TNI/Polri yang ingin masuk ke jabatan sipil tanpa lewat open rekrutmen. Apalagi, bila tujuannya ingin memperpanjang masa pensiun.

“BKN tidak akan memproses pengusulannya tanpa melewati prosedur pengisian jabatan pimpinan tinggi (JPT). Walaupun ada kebutuhan organisasi semuanya harus lewat seleksi terbuka,” ucapnya.(man)