Bukan Cuma Wae Rebo, di Manggarai-NTT Juga Ada Kampung Adat Ruteng Pu’u

oleh
oleh -

Selain desa wisata Wae Rebo yang sudah terkenal di kalangan traveller, jika Anda ingin mencicipi kehidupan masyarakat dan kampung adat Manggarai, Anda bisa datang ke Kampung Adat Ruteng Pu’u.

Terletak di Kelurahan Golo Dukal, kampung ini merupakan desa tua dengan halaman bundar yang dikelilingi batu tersusun rapi. Di tengah kampung ini juga terdapat Compang atau altar) sebagai tempat peletakan persembahan saat upacara adat.

Baca Juga  Tupping, Pesan Patriotisme yang Bersenyawa dalam Seni Topeng

Di sana Anda bisa menemukan Mbaru gendang, rumah tempat tinggal setiap klen dan tempat menyimpan gong dan gendang di tengah kampung. Dikelilingi pepohonan rindang (haju Ruteng) membuat nenek moyang menamainya Beo Ruteng Pu’u.

Dikutip dari laman Pariwisata Provinsi NTT, nenek moyang orang Manggarai diketahui tinggal di dalam gua dan di bawah pohon-pohon besar. Setelah membuat rumah, mereka menamainya “Mbau ru” yang artinya rumah karya sendiri.

Baca Juga  Masjid Jami Kalipasir, Simbol Toleransi Umat Beragama

Ruteng Pu’u merupakan sebuah tempat bermusyawarah dalam mengambil keputusan sambil berjemur dan menikmati panasnya matahari pagi. Rumah penduduk dan hidangan masakan China, Padang, maupun makanan prasmanan di pusat kota Ruteng terbuka untuk para tamu.

Jika Anda bertandang ke Kampung Adat Ruteng Pu’u, Anda juga bisa menyaksikan Kota Ruteng di masa mudanya, yang keasliannya tetap dijaga. Begitu juga dengan pesona budaya upacara adat dimana Compang yang merupakan inti dari upacara syukuran Penti.

Baca Juga  Mall Bernuansa Jepang Pertama di Indonesia Dibuka

Jarak Kampung Adat hanya 4 km dari pusat kota Ruteng, dengan waktu tempuh 10 menit menggunakan kendaraan bermotor pribadi atau menyewa ojek dengan harga terjangkau. @SAMSUL