Brantas Hoaks, Pemuda Muhammadiyah Laporkan Situs ke Polisi dan Kominfo

oleh
oleh -

Majalahteras.com – Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah melaporkan situs Seword.com ke Badan Reserse Kriminal Polri dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Laporan disampaikan pada Selasa (10/10/2017) sore oleh Ketua Bidang Infokomtel PP Pemuda Muhammadiyah Siswanto Rawali.

“Situs tersebut kami nilai sebagai salah satu produsen hoaks selama ini,” kata Siswanto, Selasa malam.

“Terbukti dari postingan-postingan opini yang dimuat  merupakan tulisan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kevalidannya. Lebih bersifat tendensius,  menyebar kebencian dan memancing provokasi bernuansa SARA,” lanjut dia.

Baca Juga  Pemerintah Kota Serang Berikan Bantuan Kepada Lembaga Pendidikan Islam

Ada dua pihak yang menjadi dilaporkan. Pertama, adalah pemilik situs seword.com. Kedua, adalah penulis opini dengan konten yang dinilai bermuatan tendensius dan mengandung provokasi SARA.

Dua pihak tersebut diduga melanggar Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, tepatnya Pasal 27 ayat 3 dan Pasal 28 ayat 2.

Dalam pelaporannya, PP Pemuda Muhammadiyah turut membawa bukti sejumlah berkas yang menunjukkan bahwa Seword.com telah menyebarkan kebencian di dunia maya.

Baca Juga  Bamsoet Dorong Pemerintah Buat Aturan Khusus Ekonomi Digital

“Kami tidak ingin jagad informasi komunikasi kita dipenuhi dengan hoak dan ujaran kebencian yang dipicu oleh berbagai kepentingan,” ujar Siswanto.

Siswanto berharap, kepolisian dan Kominfo bisa segera menindaklanjuti laporan ini.

Ia mengingatkan pemerintah untuk melakukan pemberantasan hoaks dan ujaran kebencian tanpa pandang bulu. Tak perduli apakah hoaks dan ujaran kebencian itu menguntungkan atau merugikan pemerintah.

Baca Juga  Sukses Gelar Kejurda, PBSI Banten Optimis Menatap Kejurnas Bulutangkis 2022

“Kalau tidak, pemerintah bisa dianggap memelihara kelompok penyebar isu yang menguntungkan penerntah. Sementara, yang kritis terhadap pemerintah tanpa pelaporan pun langsung ditindak,” kata dia.

Kompas.com sudah mencoba meminta tanggapan pemilik Seword.com, Alifurrahman S Asyari, sejak rencana pelaporan ini muncul pada Jumat pekan lalu.

Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada jawaban dari yang bersangkutan.(man)***